Oleh: Satria Hadi Lubis
Ketika hidup loe dihabiskan untuk hal-hal yang tak berguna.
Bawaannya males untuk ngapa-ngapain, rebahan, nonton, scroll-scroll dan nge-game terus. Jam bengong dan gabutnya lebih banyak daripada jam-jam produktif.
Lebih suka lowbat otaknya daripada mikir.
Udah gitu males ibadah dan gak percaya Kemahakuasaan Allah dalam mengatur seluk beluk hidup loe.
Dan itu berlangsung lama, bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun.
Maka pada saat itu loe LAYAK dihina.
Ketahuilah….bahwa keadaan loe yang sekarang adalah dampak dari kebiasaan loe selama bertahun-tahun di masa lalu.
Ketika saat ini yang loe dapetin banyak sialnya dan banyak gagalnya, maka itu hasil dari karakter loe yang minus sejak dulu.
Jika ingin berubah dan hidup loe makin baik di masa depan, maka banting setirlah untuk mengubah kebiasaan loe mulai hari ini!
Emang sih…banyak orang yang pengen hasilnya instan.
Hari ini jadi orang baik, langsung besoknya atau minggu depan atau bulan depannya udah banyak dapat cuan dan keberuntungan hidup.
Itu bulshit man…!
Inget ya..!
Gak keliatan hasilnya secara instan jika loe berubah, tapi butuh waktu lama untuk menuai hasilnya.
Kemalangan atau keberhasilan hidup loe adalah hasil dari hukum TANAM TUAI. Salah satu dari sekian banyak hukum alam (sunnatullah) yang berlaku bagi siapa saja.
Apa yang loe tanam hari ini itulah yang akan loe tuai di hari kemudian. Semakin loe ingin hasil yang besar dan bertahan lama, semakin butuh ditanam dengan akar yang kuat dan dalam, yang akar itu tidak terlihat secara kasat mata.
Tapi jika loe ingin hasil yang instan, maka percayalah itu tidak akan bertahan lama dan akan hilang lagi. Jadi loe jangan hedon dan pragmatis tanpa mengikuti proses yang benar lagi halal.
Maka, jika nasehat dari orang lain, “teguran” dari Allah, dan loe sendiri emang udah bebal untuk berubah, sehingga karakter buruk loe nempel terus, maka emang loe LAYAK DIHINA.
“Mereka diliputi KEHINAAN di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka (berpegang) pada tali Allah (hablum minallah) dan tali dengan manusia (hablumminannas). Mereka mendapat murka dari Allah dan (selalu) diliputi kesengsaraan. Yang demikian itu karena mereka MENGINGKARI ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi, tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas” (Qs. 3 ayat 112).
*maaf yee tulisannya agak kasar, tapi kadang ada orang yang baru berubah jika dinasehati secara sarkas dan kasar.

Tinggalkan komentar