Seorang santri bertanya kepada gurunya : “Mengapa Allah tidak menghukum kita padahal kita berulang kali berbuat dosa?”
Maka gurunya menjawab :
“Berapakali Allah menghukummu sedangkan kamu TIDAK menyadarinya?”
Bukankah DIHILANGKAN darimu rasa manis dan nikmatnya beribadah kepada Allah?
Tidak ada musibah yang lebih besar menimpa seseorang dari KERASNYA HATI.
Bukankah telah berlalu hari-harimu tanpa bacaan Al Qur’an??
Bukankah telah berlalu malam-malammu yang panjang sedangkan engkau terhalang dari sholat tahajud?
Bukankah telah berlalu waktu-waktu yang panjang sedangkan pikiran dan lidahmu terhalang untuk menyebut asma Allah dan berzikir kepada-Nya?
Bukankah telah berlalu momen-momen kebaikan, seperti Ramadhan, 6 Hari Syawwal, 10 hari Dzulhijjah, dan lain-lain sedangkan engkau tidak mendapatkan taufik untuk memanfaatkannya sebagaimana mestinya.
Hukuman manalagi yang lebih berat daripada itu??
Tidakkah kamu merasakan beratnya taat kepada Allah?
Tidakkah kamu merasakan malasnya sholat di mesjid dan hadir di liqo’ pengajian??
Tidakkah kamu merasa ringannya memperturutkan hawa nafsu dan bermaksiat?
Bukankah kamu merasa mudah untuk berghibah, namimah dan berdusta?
Bukankah kamu merasa berat untuk membantu saudaramu? Tidak tersentuh perasaanmu dengan penderitaan kaum muslimin yang terzalimi?
Bukankah kamu merasa SENANG untuk datang ke mall, bioskop, restoran, konser musik dan tempat hiburan lainnya?
Bukankah kamu TERSIBUKAN dengan hal-hal receh yang kurang bermanfaat dan menghabiskan waktu saja?
Bukankah akhirat dilupakan dan dunia dijadikan tujuan utama?
Ini adalah tipuan! Bukankah itu semua merupakan BENTUK HUKUMAN dari Allah?
Hati-hatilah anakku… Sesungguhnya hukuman Allah yang paling ringan adalah tertipunya engkau dengan materi, tahta, populeritas, anak dan istri (suami).
Sesungguhnya hukuman Allah yang paling besar adalah KERASNYA HATI, sedangkan engkau MERASA baik-baik saja.
Maka mintalah engkau keselamatan kepada Allah. Mintalah ampunan untuk dosa-dosamu serta jauhilah perbuatan dosa.
Sesungguhnya seorang hamba akan sulit untuk mendapatkan hidayah dan taufiq dari Allah SWT karena dosa-dosa yang dilakukannya.
“Kemudian mereka melalui masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras. Dan banyak di antara mereka menjadi orang-orang fasik” (Qs. Al-Hadid ayat 16).
Edited by. Satria hadi lubis

Tinggalkan komentar