Oleh. Satria hadi lubis
DULU sakit hati dan marah ketika dipukul ayah
Kini kangen dipukul ayah, tapi ayah sudah tiada
Dulu sedih dan benci dibentak ibu
Kini kangen dibentak ibu, tapi ibu sudah tiada
Dulu sebel dengan suara ngorok suami ketika tidur
Kini kangen dengan suara ngoroknya, tapi suami sudah tiada
Dulu sebel dengan kecerewetan isteri
Kini kangen dengan suara cerewetnya, tapi isteri sudah tiada
Dulu merasa terganggu dengan suara gaduh di rumah karena anak asyik bermain
Kini kangen dengan suara gaduh anak, tapi anak sudah tiada
Dulu yang terasa menyebalkan dan menyakitkan dari yang dilakukan oleh orang yang kita cintai
Kini menjadi kenangan yang membuat kangen
Ada rasa sesal mengapa dulu tak hadir dengan sepenuh kasih sayang
Tidak utuh menikmati kebersamaan dengan mereka, orang-orang yang kita cintai dan mencintai kita
Tak sadar bahwa kekurangan mereka tak ada bandingnya dengan besarnya cinta mereka
Semoga yang masih diberikan kesempatan untuk bersama orang-orang yang dicintai tak menyia-nyiakan kebersamaannya
Ya Robb….balas cinta mereka dengan cinta-Mu yang tak terhingga
Masukkan mereka ke dalam surga-Mu
Dan kumpulkan kami dengan orang-orang yang kami cintai di surga-Mu kelak
Agar kami dapat melampiaskan rasa kangen akan kenangan indah bersama mereka.

Tinggalkan komentar