Inilah Pemuda-Pemuda Islam!

1–2 menit

Usamah bin Zaid (18 tahun). Memimpin pasukan yang anggotanya adalah para pembesar sahabat seperti Abu Bakar dan Umar untuk menghadapi pasukan terbesar dan terkuat di masa itu.

Sa’d bin Abi Waqqash (17 tahun).
Yang pertama kali melontarkan anak panah di jalan Allah. Termasuk dari enam orang ahlus syuro. Rasulullah Shallallahu’alahi wasallam bersabda tentangnya: “Ini pamanku, ayo mana paman kalian!”.

Al Arqam bin Abil Arqam (16 tahun). Menjadikan rumahnya sebagai markas dakwah Rasul Shallallahu’alahi wasallam selama bertahun-tahun.

Zubair bin Awwam (15 tahun).
Yang pertama kali menghunuskan pedang di jalan Allah. Diakui oleh Rasul Shallallahu’alaihi wasallam sebagai hawarinya (pengikut setia).

Zaid bin Tsabit (13 tahun).
Penulis wahyu. Dalam 17 malam mampu menguasai bahasa Suryani sehingga menjadi penterjemah Rasul Shallallu’alalihi wasallam. Hafal kitabullah dan ikut serta dalam kodifikasi Al Qur’an.

Atab bin Usaid. Diangkat oleh Rasul Shallallahu’alaihi wasallam sebagai gubernur Makkah pada umur 18 tahun.

Mu’adz bin Amr bin Jamuh (13 tahun) dan Mu’awwidz bin ‘Afra (14 tahun). Membunuh Abu Jahal, jenderal kaum musyrikin, pada perang Badar.

Thalhah bin Ubaidullah (16 tahun).
Orang Arab yang paling mulia. Berbaiat untuk mati kepada Rasul Shallallahu’alaihi wasallam pada perang Uhud dan menjadikan dirinya sebagai tameng.

Muhammad Al Fatih (22 tahun). Menaklukkan Konstantinopel ibukota Byzantium pada saat para jenderal agung sebelumnya merasa putus asa.

Abdurrahman An Nashir (21 tahun). Pada masanya Andalusia mencapai puncak keemasannya. Dia mampu menganulir berbagai pertikaian dan membuat kebangkitan sains yang tiada duanya.

Muhammad Al Qasim (17 tahun). Menaklukkan India sebagai seorang jenderal agung pada masanya.

Kisah yang tak terhitung dalam goresan sejarah perjuangan Islam. Cukuplah hal itu sebagai pengingat keagungan pemuda dalam masyarakat Islam.

Beda dengan pemuda sekarang. Diumur belasan tahun dunia mereka hanya memikirkan dirinya sendiri, atau orang yang dicintainya (pacar), atau hobi yang menghabiskan waktu atau memikirkan masa depan dalam konteks materi.

Semoga Allah Azza wa Jalla membimbing kita dan anak-anak kita menjadi pemuda Islam yang tangguh. Pemuda yang berpikir untuk kemajuan masyarakat, bangsa dan agama. Berani berdiri tegak membela kebenaran, walau nyawa taruhannya.

Edited by. Satria hadi lubis

Tinggalkan komentar