PRIORITASKAN AQIDAH DAN UKHUWAH

1–2 menit

By. Satria hadi lubis

APA yang membuat Rasulullah saw beserta para sahabat ra menjadi umat terbaik?

Karena mereka memprioritaskan dan mementingkan aqidah dan ukhuwah dalam perjuangannya.

Mengapa umat Islam menjadi terpuruk dan terkalahkan saat ini?

Karena mereka memprioritaskan dan mementingkan ego kelompok dan pribadi dalam perjuangannya.

Atas nama aqidah, mereka menyesatkan dan mengkafirkan umat Islam lainnya. Padahal masih sama-sama bersyahadat, sholat, puasa, zakat dan berhaji. Masih sama-sama memuliakan para sahabat dan istri-istri Nabi saw. Masih sama-sama berdalil dengan al Qur’an dan as Sunnah.

Atas nama ukhuwah, mereka menyempitkan makna persaudaraan hanya untuk anggota kelompoknya saja. Rela tak bertegur sapa dan tak mau bekerjasama jika kelompoknya berbeda. Padahal masih sama-sama merindukan kejayaan Islam. Masih sama-sama berdakwah untuk kebaikan umat dan kemanusiaan.

Padahal Al Qur’an telah memberitakan bahayanya kerusakan aqidah dan lemahnya ukhuwah. Padahal Rasulullah saw telah mengancam siapa pun yang merusak aqidah dan melemahkan ukhuwah. Padahal musuh-musuh Islam sadar dan bersatu padu untuk merusak aqidah dan melemahkan ukhuwah umat Islam.

Maka janganlah engkau menjadi agen perusak aqidah dan ukhuwah umat.
Justru jadilah engkau sebagai agen penguat aqidah dan ukhuwah umat.

Belajarlah tentang aqidah, sampai engkau hanya takut, cinta, taat dan berharap kepada Allah.
Berkumpul dan berkelompoklah dalam amal Islam, tapi jangan merasa kelompoknya saja yang benar.
Jangan sibuk memperkarakan hal-hal “remeh” yang furu’ (cabang) atau berdebat dalam ikhtilaf fiqih, serta mudah membid’ahkan orang lain.

Utamakan berdakwah tentang aqidah yang benar dan pentingnya ukhuwah. Sebab hanya dengan aqidah dan ukhuwah yang kuat, umat Islam bisa berjaya dan kembali menjadi umat terbaik.

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah dan bertakwalah kepada-Nya, laksanakanlah shalat, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang menyekutukan (Allah). Yaitu orang-orang yang telah memecah-belah agama mereka dan menjadi golongan-golongan. Setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.” (QS. Ar-Rum ayat 31-32).

Tinggalkan komentar