By. Satria Hadi Lubis
Anakku…dalam agama kita, wasiat bukan hanya baru dilakukan ketika ayahmu sakaratul maut…
Tapi wasiat bisa disampaikan kapan saja…
Karena wasiat adalah pesan-pesan berharga.
Ayah wasiatkan kepadamu enam hal :
- Jaga sholat lima waktu.
- Baca Qur’an tiap hari.
- Selalu doakan ayah dan ibu walau sudah lama meninggal.
- Mengaji (ikut halaqoh/liqo) jangan ditinggalkan.
- Anak-anak rukun selalu dan saling membantu.
- Jalin silaturahim dengan teman-teman ayah dan ibu semampunya.
Cukuplah wasiat ini untukmu…
Karena rezekimu yang lain akan turun dari wasiat ini.
Ayah tidak minta yang lain..
Hadirnya kalian di dunia saja sudah merupakan berkah untuk kami, orang tuamu.
Apakah engkau kaya…
Apakah engkau berpangkat…
Apakah engkau tenar…
Itu tak ada artinya bagi ayah…
Jika kau jauh dari wasiat ini.
Sebab umur yang menua ini mendidik ayah tentang kegagalan dan kesuksesan.
Tak ada sukses kecuali mendapatkan ridho Allah SWT, Sang Pemilik Keajaiban yang membuat segalanya menjadi bisa, “Kun fayakun!”
Engkau mungkin masih silau dengan sukses menurut orang banyak; mendapatkan harta, pangkat dan ketenaran.
Tapi percayalah…
Surga dan neraka kehidupan ini ada pada enam wasiat ayah ini.
“Surga” dunia dan surga akhirat akan kau dapatkan jika wasiat ini kau jalankan. Hidupmu akan bahagia abadi.
Sebaliknya…ahh.
Ayah tidak mampu menuliskan akibatnya jika engkau tinggalkan wasiat ini.
Langsung terbayang kengerian apa yang terjadi denganmu…
Walau ayah sudah tiada kelak…
Hiburlah ayah dengan melihat kamu menjalankan wasiat ini…
Dalam kesendirian ayah…
Di alam kubur sana.
*Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, 23 Juli 2025

Tinggalkan komentar